Mengenal Sistem Pendidikan di Jepang

Rabu, 01 September 2010

Sama halnya dengan Indonesia, Jepang menganut sistem sekolah 6-3-3-4 atau “jalur tunggal”, yang telah dimulai sejak pasca Perang Dunia II. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan pendidikan yang setara bagi setiap warga negara untuk bersekolah dasar, menengah, dan pendidikan tinggi tanpa diskriminasi dan sesuai dengan kemampuannya.



Sistem 6-3-3-4 maksudnya adalah wajib belajar 6 tahun di sekolah dasar (syougakkou) dan 3 tahun di SMP (chuugakkou), kemudian diikuti oleh 3 tahun SMA dan 4 tahun di universitas yang keduanya ini tidak wajib.

Mereka yang ingin memasuki pendidikan wajib harus pergi ke sekolah di dekat rumah mereka. Siswa tidak diperbolehkan untuk pindah ke sekolah lain kecuali untuk alasan yang kuat, misalnya karena pelecehan. Untuk mahasiswa asing, dewan pendidikan kota akan memilih sekolah yang sesuai. Meskipun tidak ada pilihan bebas bagi orang tua untuk memilihkan sekolah anaknya, kualitas keseluruhan sekolah di Jepang adalah sama, jadi orangtua tidak perlu khawatir.

Dalam mendukung sistem pendidikan wajib belajar, sekolah dibuat bebas biaya dari tingkat SD sampai SMP. Pemerintah akan menghukum orang tua yang tidak menyekolahkan anak di usia wajib sekolah. Tentu saja, ada hal-hal yang siswa masih harus membayar sendiri, tetapi itu untuk keperluan mereka sendiri seperti makan siang di sekolah. Selain itu, tidak ada ujian nasional untuk siswa lulus dari sekolah dasar, atau ujian masuk untuk masuk SMP. Dalam ujian akhir sekolah masing-masing kelas, tidak ada siswa yang tidak naik kelas. Setiap siswa akan menyelesaikan mata pelajaran tertentu dan akhirnya akan lulus, sehingga semua siswa dalam satu ruang kelas berada dalam usia relatif sama. Silakan baca lebih banyak di sini.

Jepang mengikuti sistem catur-wulan atau trimester. Satu trimester masing-masing adalah empat bulan. Dimulai pada awal musim semi, April sampai Juli, diikuti dengan liburan musim panas, yakni liburan terpanjang dalam setahun yang berlangsung selama kurang lebih 40 hari dari bulan Agustus sampai September. Trimester kedua dimulai pada pertengahan September hingga Desember, yang kemudian diikuti dengan liburan musim dingin. Trimester terakhir dimulai pada bulan Januari dan berakhir pada bulan Maret.

Perbandingan Jumlah Hari Efektif dalam Setahun
tabel :

Jepang juga menerapkan sekolah 5 hari seminggu, yang dimulai secara penuh pada tahun 1995, membuat jumlah hari efektif adalah 220 hari (243 kata lain, lihat tabel) dalam satu tahun. Ini dianggap tinggi dibandingkan dengan negara-negara OECD lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda baik pedas, asin ataupun manis merupakan modal berharga bagi blog ini untuk tetap ada. NO. SPAM No. PORN

 
 
 

Buku Tamu

Artikel Pembelajaran

Archives