Peraturan Status Akreditasi PT

Kamis, 30 September 2010

Peraturan Mendiknas No 6 Tahun 2010 - tentang Perpanjangan Masa Berlaku Status Akreditasi

Sebagaimana kita ketahui bahwa Status Akreditasi suatu program studi memiliki masa berlaku. Setelah habis masa berlakunya, program studi tersebut harus mengajukan akreditasi kembali.

Sementara itu masih sekitar 50% program studi yang belum memiliki status akreditasi sedangkan Pemerintah merencanakan tahun 2012 bahwa program studi yang belum memiliki status akreditasi tidak akan diperbolehkan menerbitkan ijazah.

Program Beasiswa Bidik Misi Depdiknas 2010 Formulir Pendaftaran

PROGRAM
BEASISWA BIDIK MISI
BEASISWA PENDIDIKAN BAGI CALON MAHASISWA BERPRESTASI 
DARI KELUARGA KURANG MAMPU
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DIREKTORAT KELEMBAGAAN
TAHUN 2010

Standar Honor Guru Di Jepang

Rabu, 01 September 2010

Data tersebut adalah gaji guru SD dan SMP, sedangkan gaji guru SMA sedikit lebih tinggi. Grade menggambarkan periode kerja. Seorang guru muda akan memperoleh 156,500 yen per bulan, dengan kurs hari ini (setara dengan 156,500xRp75.295=Rp 11,783,667). Apakah ini besar atau tidak, silahkan membandingkan dengan tulisannya Pak Anto tentang gaji beberapa profesi di Jepang

Mengenal Sistem Pendidikan di Jepang

Sama halnya dengan Indonesia, Jepang menganut sistem sekolah 6-3-3-4 atau “jalur tunggal”, yang telah dimulai sejak pasca Perang Dunia II. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan pendidikan yang setara bagi setiap warga negara untuk bersekolah dasar, menengah, dan pendidikan tinggi tanpa diskriminasi dan sesuai dengan kemampuannya.

10 Megatrend Tentang Belajar

Dalam satu kesempatan pelatihan pengawas sekolah, Endang Abutarya (2007) mengetengahkan tentang 10 megatrend tentang belajar untuk saat ini dan ke depannya. Kesepuluh trend tersebut adalah: (1) belajar melalui kehidupan kita; (2) belajar dalam organisasi, institusi, asosiasi, jaringan; (3) belajar berfokus pada kebutuhan nyata; (4) belajar dengan seluruh kemampuan otak; (5) belajar bersama; (6) belajar melalui multi media, teknologi, format, dan gaya; (7) belajar langsung dari berpikir; (8) belajar melalui pengajaran/pembelajaran; (9) belajar melalui sistem pendidikan kita yang akan berubah cepat untuk membantu belajar sepanjang hayat dan masyarakat belajar; dan (10) belajar bagaimana belajar.

Mendefinisikan dan Menghindari Plagiarisme

Dalam dunia blogger atau media tulis menulis,  sejauh pengalaman pertama  penulis rasaian  terutama pada awal memasuki dunia blogger  adalah kebiasaan copas (copy paste) walau  terasa  ada perasaan tidak nyaman tetapi tetap dilakukan. Tetapi ada alasan-alasan kenapa kadang kita lakukan banyak alasan yang menyertainya. Ada perbedaan signifikan kegiatan copas versi blogger dengan plagiarisme versi dunia pendidikan.

Urgensi Pendidikan Karakter


Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.

Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.

Pendidikan Karakter

Dalam upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan, seorang pendidik kiranya perlu untuk mengetahui lebih jauh lagi fungsi dan tujuan pendidikan sebelum mereka melakukan aktifitas pengajaran. Untuk mencapai hasil kepuasan peningkatan mutu pendidikan diperlukan pendekatan-pendekatan teoritis tentang pendidikan karakter, dengan demikian potensi peserta didik akan ditemukan sejak dini. 

Sertifikasi Guru Bimbingan/Konselor

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) memiliki karakteristik yang berbeda dengan guru pengampu mata pelajaran. Guru Bimbingan dan Konseling lebih mengedepankan dan menitikberatkan pada pendekatan interpersonal serta sarat dengan nilai, sedangkan guru mata pelajaran lebih mengutamakan pada pendekatan instruksional dan terikat dengan bahan ajar dari mata pelajaran yang diampunya. Kendati demikian, keduanya tetap memiliki tujuan yang sama yaitu terwujudnya perkembangan pribadi peserta didik secara optimal.Terkait dengan penilaian portopolio dalam rangka sertifikasi, yang membedakan antara guru pengampu mata pelajaran dengan guru bimbingan dan konseling terletak pada komponen perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Penelitian Tindakan Kelas [bagian 2]

A. Latar Belakang

Belakangan ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin menjadi trend untuk dilakukan oleh para profesional sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu di berbagai bidang. Awal mulanya, PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial (pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain) yang berkembang di masyarakat pada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.

Penelitian Tindakan Kelas [bagian 1]

A. PENGERTIAN

Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- …”, yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.

 
 
 

Buku Tamu

Artikel Pembelajaran

Archives